Foto: Putra M. Akbar/Republika
Ramadhan 1441 Hijriyah terasa berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi virus korona (Covid-19) mengubah tradisi bulan suci yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Di Indonesia, Kementerian Agama menerbitkan panduan beribadah selama Ramadhan saat Covid-19 mewabah. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan shalat berjamaah di masjid, termasuk saat Tarawih, tidak boleh ada kegiatan buka puasa bersama, larangan menggelar shalat Idul Fitri, dan bersilaturahim secara langsung ke tetangga dan keluarga.
Berlandaskan dari imbauan itu, kini sejumlah masjid besar di Jakarta mulai menerapkan aturan tersebut. Masjid yang biasanya ramai dikunjungi oleh umat Muslim untuk menunaikan ibadah berjamaah, tadarus Alquran, ataupun bersantai saat menunggu waktu berbuka puasa, kini sudah tidak terlihat.
Covid-19 mengubah tradisi Ramadhan yang biasa dilakukan umat muslim.
Tradisi buka puasa bersama di masjid yang biasanya ramai dihadiri oleh umat Muslim dari semua kalangan juga tidak digelar. Bazar Ramadhan yang biasanya menjadi momen ngabuburit sambil mencari takjil untuk berbuka puasa juga ditiadakan.
Semua kegiatan yang biasa dijalani bersama-sama selama bulan Ramadhan, kini menjadi sebuah pantangan dan harus dijalani di rumah masing-masing untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Namun, dengan adanya semua pantangan tersebut, jangan sampai menyurutkan semangat kita sebagai umat Muslim untuk menjalani ibadah puasa pada bulan suci ini.
Jadikanlah momen Ramadhan 1441 Hijriyah ini sebagai tantangan baru. Berjuang untuk mencapai kemenangan lahir dan batin di tengah pandemi virus korona yang harus kita lawan bersama-sama. Semoga semua cepat berlalu.